Puji syukur ke hadirat Allah WT yang sudah memberikan kesehatan jasmani dan rohani sehingga penulis dapat menyelesaikan buku kumpulan cerpen Sepatu dari Masa Lalu. Salawat dan salam juga kita haturkan kepada janjungan mulia kita, Nabi Muhammad SAW yang telah membawa kita ke alam yang penuh hikmat dan nikmat ini. Cerpen di buku ini sedianya adalah cerpen-cerpen yang pernah penulis kirim ke media, ada yang termuat di koran, media online, bahkan ada pula yang ditolak oleh media. Penulis berkeyakinan, untuk memberikan edukasi, pemahaman dan ju…
Hampir tak terbayangkan dulu, ketika Gempa dan Tsunami Aceh melanda. Kini musibah maha dahsyat itu telah berlalu 16 tahun lamanya. Namun apa yang terjadi, tentu tak mudah dilupakan apalagi banyak pula saudara dan para sahabat yang menjadi korban. Kejadaian maha dahsyat itu, beriringan pula dengan konflik Aceh yang belum usai. Konflik dan Tsunami menjadi dua hal yang berkaitan hingga melahirkan resolusi konflik Aceh hingga hari ini. Mungkin teguran gempa dan tsunami itu untuk menghentikan pula konflik yang berkepanjangan di Aceh. Saat kejadia…
Oleh: Ratna Ayu Budhiarti Buku puisi yang saya baca di awal tahun ini adalah “ Arakundoe dan Puisi-puisi Lainnya ” karya Pilo Poly. Mengawali dengan langsung melewatkan endorsement agar tak terpengaruh dulu saat membaca, saya menjumpai tempat yang akrab bagi penulisnya. Sekitar Cikini, di mana penulis sering berada dan berkegiatan di sana. Setting Aceh juga turut mendominasi puisi-puisi Pilo. Beberapa puisi liris terasa romantis, sekaligus khas lelaki. Yang tidak terlalu berlebihan mengungkapkan sisi emosionalnya dibanding perempuan. Tapi …
Oleh Rini Febriani Hauri Sejarah dan ingatan dalam suatu peradaban adalah keniscayaan. Darinya kita belajar untuk mengenang, menghormati, dan menciptakan satu negosiasi terhadap masa kini. Tidak jauh halnya dengan karya sastra. Karya sastra turut merekam, mereproduksi, dan menginterpretasi secara interteks maupun secara reseptif ingatan-ingatan masa silam yang dialami, sebab karya adalah bagian dari siklus sosial politik masyarakatnya. Dalam kajian pascakolonial yang berkembang luas, terutama kajian tentang ingatan dan kenangan terhadap perba…
Saya secara pribadi belum bisa move on melihat antusiasme kawan-kawan baik penonton, pemateri dan pembaca puisi saat acara Peluncuran dan Diskusi buku Seperti Belanda tadi malam, 24 Oktober 2020. Mengapa begitu haru dan belum bisa lepas dari momen diatas? Lantaran kejadian semalam adalah serupa mempertemukan lagi kepada para pemateri dan penikmat puisi terkait Aceh dalam tiga waktu penting, Konflik, Tsunami, hingga Perdamaian. Bahkan, dua pemateri yang kami undang di awal acara dan diakhir acara tidak dapat menahan rasa emosionalnya terhadap …
Social Plugin